![](https://static.wixstatic.com/media/75e13c_cae39db426924c52934db0f64b4d16e3.jpg/v1/fill/w_1920,h_960,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_avif,quality_auto/75e13c_cae39db426924c52934db0f64b4d16e3.jpg)
![](https://static.wixstatic.com/media/75e13c_a32c3248287c4a98b89372dcc79094f2.png/v1/fill/w_66,h_73,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_avif,quality_auto/75e13c_a32c3248287c4a98b89372dcc79094f2.png)
Internatinal Biology Education 2012
![](https://static.wixstatic.com/media/75e13c_d5ba3f4542354a08aff9822bc26c0a87.jpg/v1/fill/w_390,h_417,al_c,q_80,usm_0.66_1.00_0.01,enc_avif,quality_auto/75e13c_d5ba3f4542354a08aff9822bc26c0a87.jpg)
Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, atau komponen lain ke dalam ai atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas air turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Pencemaran air meliputi pencemaran di perairan darat, seperti danau dan sungai, serta perairan laut. Sumber pencemaran air, misalnya limbah rumah tangga, industri, pertanian, pertambangan minyak lepas pantai, serta kebocoran kapal tanker pengangkut minyak.
Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
![](https://static.wixstatic.com/media/75e13c_941932cf21dd4251bbb06915adc51861.jpg/v1/fill/w_390,h_307,al_c,lg_1,q_80,enc_avif,quality_auto/75e13c_941932cf21dd4251bbb06915adc51861.jpg)
Gambar. Ikan mati akibat Eutrofikasi
![](https://static.wixstatic.com/media/75e13c_de918fbe7eb14b8d88291f70d358d9db.jpg/v1/fill/w_390,h_259,al_c,q_80,usm_0.66_1.00_0.01,enc_avif,quality_auto/75e13c_de918fbe7eb14b8d88291f70d358d9db.jpg)
Gambar. Busa-busa sabun limbah rumah tangga di sungai
Sumber Pencemaran Air, antara lain:
1. Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia
orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya.
2. Limbah Rumah Tangga
Berasal dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur.
Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman.
3. Limbah Industri
Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas). Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran.
Dilaut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan kapal lain. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan dalam jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung laut, dan hewan-hewan laut banyak yang mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.
![](https://static.wixstatic.com/media/75e13c_0f65c17c119442f783c1962c56e79f21.jpg/v1/fill/w_702,h_390,al_c,q_80,usm_0.66_1.00_0.01,enc_avif,quality_auto/75e13c_0f65c17c119442f783c1962c56e79f21.jpg)